Kamis, 20 Februari 2014

Meludahlah pada Tempatnya

Dari minor kepada mayor

Aku tulis sajak ini
dalam hitam di atas putih,
Di antara hidup atau mati
di antara melawan atau menyerah,
Di antara menang atau kalah
di antara benar atau salah

Otakku bukan otak udang
yang gampang saja bisa kau buang,
Ini kepala punya massa, punya berat
Tak sampai hati jika aku menjilat
Jilat, aku jilat ludahku sendiri
Biar sekalian hina tanpa perlu dikebiri

Cuih…
Kau meludah tanpa mengizinkan
aku untuk memilih,
Cuih…
Kau ludahi aku tanpa merasa
pernah mengabaikan letih,

Anjing menggonggong kafilah berlalu
Engkau sombong tiada kenal malu,
Air beriak tanda tak dalam,
Aku teriak kok kau jadi kelam?
Cuih…
Meludahlah pada tempatnya


Jakarta, 6 Februari 2014