Kamis, 10 April 2014

Penyakit Kami: Malu (PEMILU)



Terjaga di malam penuh dusta
Melihat bilik-bilik kaleng bicara
pada orang-orang buta
Mendengar orang-orang mengorok
Berselimut dengan liur, bersetubuh
pada ketidakpercayaan
Menyimak nyanyian setan
merdu di atas kepala mereka






Kertas-kertas, lengkap dengan wajah-wajah berdasi
Nama dengan label sarjana, berbisik di telingaku:
"Tetaplah terjaga,"
Aku tidak menjaga kalian!
"Demi nama bangsa,"
Bangsa dari golongan yang mana?
Yang menetek pada gadget dan omong kosong?
Mereka bukan bapakmu!
"Lalu kenapa kau masih terjaga?"
Demi bapakku! Demi nama baik keluarga!


Orang-orang mengorok, terbebas
dari pikiran dan kemunafikan
Tapi aku? Siapalah aku ini!
Paling tidak bapakku bisa tidur lelap,
bisa bermimpi dalam lelah
O, bapak! Apakah mimpimu dapat mendengar doa anak?
Semoga.


Semoga aku tidak terserang penyakit
sebab berjaga di malam penuh dusta
dan percaya pada omongan bilik kaleng
untuk mencoblos sebuah sajak:
sajak tentang malu

Kampung Makasar, hansip dadakan TPS 031, 9 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar