Sabtu, 18 Januari 2014

Aku Tidak Koma

Setelah surat terbuka itu aku buat dengan sesakit-sakitnya, aku tak ingin terlalu berharap lagi kepada mereka. Mereka yang mengaku sebagai temanku, sebagai teman yang semakin lama semakin terasa jauh. Kau, temanku, apa lagi yang akan kau katakan setelah cukup jauh meninggalkan aku seorang diri, juga tanpa mau untuk peduli? Ingatkah engkau terhadap bekas luka yang tak kasat mata ini? Kau lihat aku jatuh, lalu bangun; dari rasa ingin berharap. Kau hanya diam, menatapku seolah-olah memang itulah yang kau inginkan. Tatapan iba, tatapan bukan selayaknya seorang teman, tapi pengemis!