Dari minor kepada mayor
Aku tulis sajak
ini
dalam hitam di
atas putih,
Di antara hidup
atau mati
di antara
melawan atau menyerah,
Di antara menang
atau kalah
di antara benar
atau salah
Otakku bukan
otak udang
yang gampang
saja bisa kau buang,
Ini kepala punya
massa, punya berat
Tak sampai hati
jika aku menjilat
Jilat, aku jilat
ludahku sendiri
Biar sekalian
hina tanpa perlu dikebiri
Cuih…
Kau meludah
tanpa mengizinkan
aku untuk
memilih,
Cuih…
Kau ludahi aku
tanpa merasa
pernah mengabaikan
letih,
Anjing
menggonggong kafilah berlalu
Engkau sombong
tiada kenal malu,
Air beriak tanda
tak dalam,
Aku teriak kok
kau jadi kelam?
Cuih…
Meludahlah pada
tempatnya
Jakarta, 6 Februari
2014