Sebut
saja aku sepi. Begitu sering aku ditertawakan, begitu banyak orang-orang yang
terus membicarakan, namun mereka tak beda dan tak lebih dari omong kosong yang sesaat
hanya hidup dalam harapan. Aku berteman dengan sesal, keluh, kecewa, asing, hampa,
sendiri, dan ada beberapa lagi yang tak kusebutkan namanya di sini. Kami kerap kali
bermain meski di tempat yang ramai sekalipun. Tetapi dari pertemuan-pertemuan
itu, aku lah yang selalu dituduh menjadi biang keladi dari setiap kesah manusia-manusia
serigala.
Salah
seorang manusia mengatakan jika domba yang sendirian itu rawan diterkam kawanan
serigala. Aku bagai domba, sedangkan kau pun perlu tahu—ketika aku hanya
tersisa tulang-belulang, maka mereka akan saling membunuh. Kejam bukan?
Begitulah kiranya ulah manusia-manusia serigala. Sayangnya aku tak bisa mati, karena
aku hidup bersama harapan lagi kekal di dalam keabadian.
Dunia
mungkin mengajarkanmu untuk mengeluh, tapi Tuhan tak sedikit pun membiarkanmu
mati dalam keadaan hina. Hey, kau, tenanglah! Aku selalu ada untukmu, bahkan
untuk sesuatu yang tak pernah kau duga-duga sebelumnya. Mati tinggal mati. Pertanyaannya—apa kau sudah menyiapkan banyak bekal untuk aku serta
teman-temanku?
Dari
daftar teman yang telah kusebutkan di awal pembicaraan, aku paling mengagumi para
seniman luka. Meski hanya sebentar, tetap mereka yang mencari aku lebih
dulu tanpa adanya suatu keterpaksaaan. Tanpa diminta, aku saja rela jika
disuruh menjadi teman mereka. Kenapa tidak? Penulis, seniman, musisi, terlebih
kaum minoritas—mereka semua tak luput dari objek hiburan buatku. Kau tahu
kenapa aku mau-mau saja? Karena tidak ada alasan untukku, untuk mampu menolak
cara mereka bercanda.
Mereka
tertawa dalam gelap, bernyanyi pada setiap jarak yang kian menganga. Hingga
senyum itu mulai membiru, tapi langit masih saja ingin membisu. Ya, mungkin
langit tak bisa bicara, itulah kenapa Tuhan menciptakan aku, hujan, juga senja.
Kelak kau pun paham, bahagia adalah nama lain dari kerinduan. Bersama harapan
dan jarak yang bernama impian. Dan yang perlu kau pahami lebih jauh, yaitu:
Inilah
aku dengan segala pertanyaan-pertanyaanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar