SAJAK
MIMPI YANG LELAH
Malamku
di pembaringan
menerka
jarak-jarak kemungkinan
Dari
lalu ke depan
Setiap
jengkal, setiap langkah coba engkau rasakan
Angin
tak tampak ada
tapi
ia hadirkan yang tiada
Masa-masa
penuh noda, jeda, dan hitam
pekat
selekat malamku di pembaringan
Kini
napas kian memberat
Namun
kutahan lagi dengan obat
Perhatian
kasihmu timbulkan kalap
Maka
aku pun tak ingin lama terlelap
Sebab
biar kau tahu:
Aku
sudah lelah bermimpi
Dulu
namanya memang mimpi
Tapi
sekarang, sebut saja itu sepi
Atau
ketika sajak ini selesai kutulis
Mana
ada yang bilang tulisan ini sajak
Paling
tidak kamu mengerti
Diriku
tak pernah sanggup membenci
Lalu
kuajak kau memaknai kesalahan
Mengungkan
harap, beda, apa saja asal itu kenyataan
Nyatanya
obat tadi manjur
Pandangku
mundur-mundur kabur
Jadi
aku hanya ingin jujur
Walau
agak rumit untuk bisa tidur
Dan
mata itu mulai terpejam
mengingat
segala yang telah silam
Jakarta,
7 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar