Jumat, 14 Maret 2014

Rintik yang Terkenang

Di bawah langit ini
ada rintik yang tak henti
dari hujan di bulan Februari
Hujan yang datang
tanpa diundang, menyapa mereka
yang sedang duduk terkenang

Di bawah langit ini
rintik itu mulai membasahi,
dingin pada kepala dan isi
Tak peduli dengan benci
yang pernah berderai
kala mereka saling mengucap janji

Hujan di bulan Februari
jadi saksi dua orang kolot
duduk sorot-menyorot,
Bola mata beradu pandang
yang bisu, si lelaki tunduk
dalam seribu tanya 

Hujan di bulan Februari
kini hadir kembali,
Mengungkap sebuah tangis, kekasih
dan senyum simpul di wajah
memukul telak si lelaki,
Lagi, dan lagi...


Jakarta, 14 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar