Rabu, 26 Maret 2014

Sajak Senja Tawa Makan Tuan

Kepada perempuan berhati baja,

Seorang perempuan bercerita
padaku tentang luka
Luka, begitu katanya
Mendengar judulnya saja,
aku langsung tertawa
Sutardji bilang luka itu Ha Ha
Aku bilang luka itu Ha Ha Ha
Harus apa? Harus siapa?
Harus bagaimana? Ha Ha Ha
Karena aku tertawa, perempuan itu
jadi tidak melanjutkan ceritanya
Lantas aku bertanya,
"Kok diam saja?" tapi ia
tidak menjawab apa-apa
Lalu aku bertanya lagi,
"Lagi sakit gigi, ya?"
Pertanyaanku malah dijawabnya
dengan senyum simpul
"Dasar perempuan!" bisik setan berbibit unggul
Kemudian senja berjatuhan
dari atap langit,
Lalu turun malaikat cebol
bersiap dengan panahnya
segaris dengan pandang perempuan itu
Aku berjaga dalam diam,
berjaga untuk tidak tertusuk
terlalu dalam
Ah!
Sayangnya aku terlalu lemah
hingga teringat pada duka
Dan tawa yang mati dibunuh kata-kata

Cikini - Kampung Makasar, 23-25 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar